Jumat, Juli 24, 2009

Sukses dari sudut pandang berbeda....


Beberapa waktu lalu saya bertemu seorang mentor yang sangat hebat. Ia memiliki banyak sekali pengalaman dalam dunia training. Hampir semua gelar dari training-training dengan metode mutakhir ia pelajari. Puluhan bahkan ratusan juta telah ia keluarkan untuk mempelajari semua ilmu tersebut. Karena banyaknya metode yang ia pelajari, maka ia putuskan untuk jadi seorang trainer di Indonesia.
Seiring dengan berjalannya waktu, usaha trainingnya cukup maju dan ia mendapatkan banyak klien dari trainingnya. Meski namanya tidak seterkenal James Gwee, Tung Desem Waringin dan Anthony Robins, klien perusahaannya terus bertambah banyak dan perusahaan trainingnyapun berkembang dengan sangat cepat.
Melihat hal tersebut banyak orang memujinya karena kesuksesan yang ia dapatkan, tidak terkecuali saya yang senang dengan keberhasilannya.
Meski pada kenyataannya semua terlihat baik dan sukses, nyatanya tidak seperti yang terlihat dan dibayangkan.
Tahukah sobat?
Sang trainer yang terkenal ini memiliki sebuah masalah hebat dalam rumah tangganya, ia dan istrinya selalu bertengkar. Tiada hari tanpa percekcokan rumah tangga yang mengelilingi rumah tangganya. Hari-harinya selalu hampa dan kosong, ia seperti mengalami kekosongan bathin yang mendalam di dirinya.
Pelatihan-pelatihan yang ia keluarkan selama ini, bukanlah untuk menjadi trainer. Ia hanya ingin bisa menghadapi diri sendiri. Menghadapi dari semua tekanan, menghadapi diri dari kenyataan dan menghadapi diri bahwa dirinya tidak sesempurna yang orang bayangkan. Ia hanya ingin terbebas dari semua masalah yang membelitnya....
Sayangnya semua ilmu yang ia dapatkan tidak bisa membuat dirinya setegar dan sehebat yang orang pikir. Pernikahannya kini hancur dan sekarang tidak ada yang bisa membantu dirinya dalam menghadapi semua masalah.
Kini yang ada hanyalah dirinya, yah dirinya saja....
***
Pada bagian hidup lainnya, ada seorang tua renta yang memiliki kondisi keuangan yang sangat terbatas, bajunya kumel dan lusuh, orang lain memandang dirinya dengan sebelah mata karena apa yang ia tampilkan sangatlah buruk. Kehidupannya miskin dan hidupnya hanya ditopang dengan bermain musik saja. Dengan berbekal sebuah gitar, ia mengamen dari kopaja ke kopaja dan sesekali hinggap di bis luar kota, semua hanya untuk membantu sang cucu yang ingin melanjutkan sekolah karena ditinggal meninggal oleh kedua orang tuanya. Alhasil setiap sang kakek kerja mencari uang, ia hanya ditemani sang nenek.
Impian pria tua ini sungguh mulia, ia ingin menyekolahkan cucunya sampai jenjang perguruan tinggi. Dan ia merasa bahagia bisa berjuang untuk cucunya meski umurnya sudah tidak semuda dulu lagi....
Tahun demi tahun ia lalui dengan berat, krisis keuangan yang meliputi dirinya terkadang menjadi ganjalan besar dalam mewujudkan niatnya untuk menyekolahkan sang cucu hingga jenjang perguruan tinggi. Meski begitu tekad untuk mewujudkan mimpi sang cucu sudah bulat. Dan ia ingin melihat sang cucu sampai ke podium menerima toga.....
Sampai akhirnya, ia bisa melihat sang cucu berdiri tegak di podium. Ia sangat bangga dan senang kepadanya karena semua impiannya telah tercapai, kini ia menjadi seorang yang sukses. Bukan di mata orang lain, bukan pula di mata para pemuja. Ia menjadi sukses di mata diri sendiri dan di mata Allah....
***
Sobat, ternyata menjadi orang yang sukses itu mudah. Ukurannya bisa kita tentukan dan rasanya bisa kita ciptakan dengan sebuah perjuangan. Dari dua kisah ini saya belajar banyak tentang makna kesuksesan untuk diri saya secara pribadi...
Pertama, tidak yang semua terlihat sukses itu adalah kesuksesan sejati. Seringkali topeng materi menutup semuanya, hingga semua terlihat sempurna....
Kedua, menjadi seorang yang sukses itu butuh kesederhanaan, kita tidak perlu tahu banyak semua teori hidup. Kita hanya butuh mendengar petunjuk-petunjuk yang diberikan Allah pada kita dan menjadikan buku-buku yang ada sebagai salah satu alat untuk mencapai kesuksesan.
Ketiga, kebanggaan kita pada sesuatu bukanlah dinilai dari seberapa banyak orang menghargai diri kita, namun seberapa besar yang kita lakukan untuk orang lain....
Keempat, jangan pernah menyerah dalam situasi apapun, karena selalu ada jalan dari setiap masalah. Percaya dan yakinlah sobat....

Salam Inspirasi


Irawan Senda
Founder Komunitas Baca Buku
Author of Living Like a Puzzle

0 komentar:

Posting Komentar