Senin, September 01, 2008

Bisnis tidak bisa dijalankan setengah-setengah.



Setengah pekerjaan tidak akan pernah usai.
Karena pekerjaan penuhpun belum tentu hasilnya maksimal.

Dalam sebuah forum saya mendiskusikan masalah ini kepada beberapa sahabat saya. Dan rata-rata dari mereka berkata, bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan dengan sepenuh hati. Mereka juga berkata bisnis tidak akan pernah sukses jika kita tidak mau terjun langsung untuk menjalankan bisnis tersebut.
Pernyataan ini sungguh benar adanya, meski banyak menjamur bisnis franchise, pemegang merek tidak akan pernah bisa lebih kaya dari pemilik merek. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jelas karena pemegang merek adalah orang yang seratus persen memikirkan bisnisnya, dari mulai membentuk merek, manajemen sampai mempertahankan merek di antara serbuan pasar yang menggeliat.
Jadi wajar jika mereka mendapatkan lebih banyak daripada mereka yang membeli merek saja. Meski begitu kita tidak bisa menyalahkan keputusan seseorang untuk beralih seratus persen menjadi seorang entrepreneur sejati karena ada juga yang menganggap bisnis bisa dijalankan sambil bekerja. Mereka beranggapan dengan begitu akan ekonomi akan menjadi lebih aman.
Meski pada kenyataannya jadi menzolimi pemilik perusahaan, karena ketika kita melakukan bisnis sebagian fasilitas dari kantor seperti telephone atau waktu yang seharusnya dipergunakan untuk kantor dimana tempat bekerja. Bisa disimpulkan kita bisa memang mendapatkan uang, tetapi rezeki yang kita dapatkan tidak diamini oleh perusahaan tempat kita berada.
Lalu apakah bisnis sebenarnya bisa dijalankan setengah-setengah? Maka saya akan menjawab tidak bisa, meski begitu bisnis bisa dijalankan sambilan. Lho apa bedanya?
Bedanya terletak pada pemanfaatan waktu yang maksimal. Orang yang berbisnis sambilan biasanya memanfaatkan waktu istirahat atau kosongnya untuk menjalankan bisnisnya, sehingga pekerjaan dan bisnis berjalan bersamaan. Mereka menjalankan keduanya dengan penuh konsentrasi dan serius melakoni keduanya.
Berbeda dengan orang yang berbisnis setengah-setengah. Saya memberikan gambaran beberapa orang yang notabene anak pejabat atau artis yang tidak terlalu peduli dengan bisnisnya, sehingga ketika terjadi masalah, bahkan bangkrut ia melenggang santai seolah tidak terjadi sesuatu dan tidak merasa rugi karena uang yang dimilikinya tidak ada habisnya. Jadi mereka membuat bisnis agar seolah terlihat lebih sibuk dari orang lain.
Nah itulah gambaran bisnis setengah dan sambilan, yang mana yang akan anda pilih?

(Sumber buku terbaru Irawan Senda)

0 komentar:

Posting Komentar