Senin, September 01, 2008

Inspirasi dari Dodi Mawardi



Pak Dodi Mawardi, mungkin di dunia umum jarang ada orang yang mengenal beliau. Lain hal jika di dunia penulisan. Sudah banyak karya tulis yang sudah ditelurkannya, jumlahnyapun sudah sampai puluhan buku. Dan salah satu buku yang membuat ia diperhitungkan, ketika ia membuat buku dari om Bob Sadino yang berjudul Belajar Goblok. Buku ini saya katakan sangat heboh, mengapa? Karena ketika memasarkannya buku ini tidak melalui jaringan toko buku Gramedia ataupun Gunung Agung.
Bukunya dipasarkan melalui metode MLM alias mulut lewat mulut. Meski begitu, buku tersebut laris manis bak kacang goreng dalam waktu kurang dari satu bulan saja. Sebuah angka yang tidak bisa dianggap enteng untuk sebuah karya yang diciptakan tanpa adanya bantuan dari Gramedia.
Back to topic pertemuan saya dengan pak Dodi. Pertama kali saya bertemu dengan beliau, ketika kami melakukan pertemuan di sebuah pusat perbelanjaan bernama Carrefour Lebak Bulus. Kala itu kami saling tunggu menunggu, padahal kami berdua sudah datang dari tadi. Jadi sedikit ada salah komunikasi.
Pertemuan saya dengan beliau memberi kesan tersendiri kepada saya, karena beliau memiliki sebuah mimpi yang ingin diwujudkannya sebagai seorang penulis. Apa impiannya? Beliau bermimpi menjadi seorang penulis yang melahirkan seribu buku di tangannya.
Sebuah impian yang menurut saya sangat hebat sebagai seorang penulis. Meski begitu pelajaran menarik yang saya dapatkan dari beliau adalah tentang pentingnya menulis dan menjalankan bisnis. Karena bagi beliau ada tiga hal yang membuat orang menjadi orang hebat. Pertama adalah presiden atau pemimpin Negara, yang kedua adalah pengusaha dan yang ketiga adalah penulis.
Yang pertama bukanlah target dari beliau (sepanjang pengetahuan saya selama berbicara dengan beliau), tapi kedua hal yang diberitahukan kepada saya adalah kunci untuk menggapai kesuksesan. Baginya menjalankan keduanya semacam amanah yang harus dikerjakan dengan sebuah pemikiran matang.
Berbisnis membutuhkan pemikiran matang untuk keluar dari sebuah zona kenyamanan dalam hidup. Tidak ada orang yang bisa hidup selamanya tinggal dalam zona kenyamanan, karena zona kenyamanan tidak abadi dan hanya sesaat, maka kenapa banyak orang masih memilih zona nyaman untuk menjadi bagian dari dirinya. Jawabannya adalah ketidakberanian mengambil resiko. Hal ini penting untuk dijadikan sebuah catatan penting tentang arti sebuah keberanian dalam mengambil resiko. Tidak ada kata resiko kecil untung besar, yang ada hanyalah high risk high return, low risk low return. Jadi tinggal bagaimana kita memilih yang terbaik dintara keduanya.
Yang kedua adalah tentang menulis. Dalam hidup kita harus bisa mewariskan sesuatu, tidak sekedar harta untuk anak cucu kita, melainkan sebuah ilmu yang harus bisa diturunkan sebagai bekal mereka menjalani kehidupan di masa mendatang. Dengan buku, kita bisa mewariskan nilai dan ajaran kehidupan kepada mereka tanpa harus mendikte mereka untuk menjadi manusia terbaik. Dan itulah makna hidup sebenarnya.
Sebuah pemikiran yang besar dari seseorang yang bijaksana dalam melihat sebuah kehidupan dan saya angkat topi pada beliau, karena beliau dengan kerendahan hatinya mau mengajarkan hal ini kepada saya. Terima kasih pak Dodi atas setiap inspirasi yang diberikan kepada saya, sukses terus untuk buku-bukunya ya…

Salam Inspirasi

Irawan Senda

0 komentar:

Posting Komentar