Senin, September 01, 2008

Butuh konsultan, mentor atau coach bisnis?



Trend para entrepreneur saat ini adalah menggunakan salah satu dari ketiga hal yang saya sebutkan. Meski sama namun ketiganya memiliki peran yang berbeda dan tidak bisa disamakan begitu saja. Anehnya meski pengertiannya berbeda para entrepreneur yang menjadikan lahan berbicara sebagai salah satu pos pendapatannya banyak salah mangartikan hal ini.
Bahkan di sebuah brosur seminar terpampang iklan tentang seminar yang diadakan oleh coach X seorang pemilik bisnis makanan siap saji Y yang sudah berpengalaman bertahun-tahun bergelut dengan bisnis. Iklan ini sungguh membuat saya tergelitik, sebab tidak sembarangan orang bisa disebut sebagai coach. Ketika seminarpun tampaknya bukannya cuma peserta seminar yang tidak tahu istilah ini, melainkan panitia yang terlihat lugu dan tidak mengerti dengan apa yang akan dibawakannya.
Sungguh kegelian yang semakin bertambah lucu, tapi kata banyak orang ya terserahlah, lha wong dia yang punya duit, ya suka-suka mau menyebut dirinya apa dan mau di imagekan seperti apa.
Untuk lebih lanjut mari kita bahas satu persatu tentang apa itu coaching yang akhirnya mencetuskan orang yang membantung orang dengan coaching bisa disebut dengan coach. Dalam buku Coaching for Performance, coaching di definisikan sbagai sebuah prilaku manajemen yang terletak pada ujung yang berlawanan dari spektrum untuk memberi perintah dan mengendalikan. Bingung ya? Untuk ini saya akan menjelaskan kepada anda tentang konsep coaching.
Kegiatan coaching adalah kegiatan bertanya yang efektif dan focus terhadap permasalahan. Ciri khas dari seorang coach yang benar adalah ia tidak memberikan jawaban, melainkan ia akan bertanya kepada anda tentang bagaimana menjelaskan sebuah permasalahan yang ada di dalam bisnis anda. Rata-rata para coach menggunakan metode SMART atau lazim disebut Spesific (Spesific), Measurable (Terukur), Action (Aksi), Realistic (Kenyataan) dan Time Based (Ruang lingkup waktu). Dengan metode ini diharapkan seorang entrepreneur yang bermasalah dengan bisnisnya bisa menjelaskan setiap permasalahan dan menemukan solusi dari bisnisnya dengan caranya sendiri. Hasilnya sudah pasti akan memuaskan entrepreneur tersebut, karena solusi yang ia dapatkan berasal dari dirinya sendiri.
Selanjutnya kita akan membahas kegiatan mentoring. Masih dalam buku Coaching for Performance, dibuku ini dijelaskan bahwa istilah pementoran berasal dari sebuah konsep pemagangan ketika seseorang yang lebih tua dan berpengalaman mewariskan pengetahuannya tentang cara tugas yang dilaksankan dan bagaimana bekerja(berusaha) dalam dunia komersil. Mentoring sama halnya seperti pola belajar mengajar, meski begitu mentoring biasanya lebih berkesinambungan hingga seorang yang di mentoring itu benar-benar bisa menjalankan bisnis dengan mandiri. Kegiatan ini banyak dilakukan para konsultan untuk membantu para entrepreneur hingga ia mampu dengan benar menjalankan bisnis secara mandiri. Kegiatan ini cukup baik di terapkan meski kelemahannya sebagai seorang mentoring bisnis diwajibkan mengetahui dengan benar pengetahuan bisnis yang bersangkutan. Dengan tidak mengeneralisasikan bahwa semua bisnis sama. Penting untuk diketahui untuk menjadi seorang mentor, seseorang menurut saya harus menekuni beberapa bidang bisnis saja, sebab proses mentoring membutuhkan spesifikasi teknis yang tinggi sehingga tidak sembarangan memberikan keterangan tentang bisnis bersangkutan.
Lain mentoring, lain lagi konsultasi. Kegiatan konsultasi adalah sebuah kegiatan menyelesaikan permasalahan setelah menerima informasi yang tepat tentang sumber permasalahan dan masalah apa yang akan berkembang setelah itu. Biasanya para konsultan datang menanyakan apa yang menjadi permasalahan bisnis kita. Setelah ia tahu maka ia bersama timnya menyelesaikan masalah tersebut sampai selesai. Setelah masalah tersebut selesai barulah kita membayar mereka dalam jumlah nominal tertentu sesuai kesepakatan. Program konsultasi ini memiliki kekurangan yang cukup membuat kita berpikir ulang jika keadaan usaha kita tidak baik.
Mengapa? Karena program ini membiasakan kita untuk selalu tergantung pada konsultan ketika kita bermasalah dengan bisnis kita tanpa kita tahu bagaimana menyelesaikan masalah tersebut. Alhasil semua masalah bisa terselesaikan diukur dari kesiapan dana kita untuk membayar orang untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Nah itulah gambaran singkat tentang dunia coach, mentor dan konsultan. Mana yang anda butuhkan? Semua tergantung dari kebutuhan anda…

(Sumber Buku Terbaru Irawan Senda)

0 komentar:

Posting Komentar