Minggu, Maret 08, 2009

Inspirasi dari Enno El-Khairity


Wanita yang lahir 24 Juni di Jakarta ini, adalah penulis sekaligus penerbit. Karya-karyanya yang ditulisnya dia terbitkan sendiri. Baginya setiap penulis seyogyanya memiliki penerbitan sendiri. Saat ini sudah ada 38 buah buku yang telah ditulisnya baik diterbitkan sendiri maupun dengan penerbitan pihak lain. Dalam menulis Enno tidak menganut genre kepenulisan tertentu. Baginya menulis adalah cara dia bertutur dalam bentuk lain selain lisan. Aktifitasnya selain menulis adalah berpetualang karier. Enno pernah melanglang buana di dunia kepenulisan baik sebagai reporter (5 tahun), dan penulis lepas. Ia juga sempat mampir ke dalam dunia dongeng dan kepenyiaran selama kurang lebih 2 tahun. Bukunya yang berjudul : Kamu juga bisa jadi dai cilik, terbitan Mizan, masuk dalam resensi buku di harian nasional REPUBLIKA tangal 13 April 2007. Buku tersebut juga pernah di resensi di majalah Aku Anak Saleh sebagai buku pilihan, alternatif bacaan untuk anak-anak. Bukunya yang lain yang berjudul ILHAM BERMAIN yang bercerita tentang hak anak dalam bermain lolos dalam verifikasi di DEPARTEMEN KEHAKIMAN, padahal saat itu, Enno berhadapan dengan para penulis senior yang rata-rata usianya di atas 40-an. Saat itu Enno masih berusia 24 tahun. Di usianya yang ketiga puluh ia berhasil menggawangi sebuah manajerial penulisan buku sebanyak 1000 (seribu) judul. Kini waktunya banyak tersita di belakang layar, sehingga ia sedang memendam kerinduanya pada dunia kepenulisan yang membesarkannya. Berbagai macam organisasi pernah diikutinya dari organisai kampus semacam senat sampai komunitas film Fu:n, teater khusus muslimah Bening, FLP, NGO kepemudaan Iqro Club. Keingintahuannya yang besar membuat Enno kerap kali mengikuti pelatihan. Antara lain pelatihan kepenulisan cerita anak, pelatihan skenario bersama Bapak Misbach Yusran Biran, pelatihan penyutradaarn bersama Barbara Stenberg, pelatihan budaya kerja excellent, pelatihan tutorial , pelatihan audio visual. Empatinya yang tinggi pada sesama membuat ia banyak melahirkan karya yang berkaitan dengan manners baik untuk anak, remaja, dan dewasa. Karena hal itu pulalah yang membuat Enno juga membuat sebuah studio mini di samping rumahnya yang sekaligus menjadi kantornya. Harapannya, ia bisa membantu sesama yang sangat ingin menulis tapi belum pandai menulis atau sangat sibuk hingga tak sempat menulis. Alumnus sebuah perguruan tinggi negri di Bogor ini selalu mengatakan, saya ini bukan sarjana peternakan hewan tapi sarjana peternakan buku. Enno kerap berbicara di kalangan remaja dan anak dalam menyemangati mereka yang ingin menulis. Hasilnya, banyak teman dan rekan yang mendengarkan ocehannya sudah bisa menulis dan buku mereka sudah diterbitkan. Baginya, adalah kesenangan tersendiri bisa melihat orang lain sukses dan berhasil.

Saat ini Enno memakai nama pena Enno AM untuk kepenulisan anak populer sedangkan untuk kepenulisan dewasa dia sering menggunakan nama pena Enno El-Khairity. Adapun nama pena el-Khairity ini adalah pemberian dari seorang novelis senior terkenal Teh Pipiet Senja. Menurut Teh Pipiet, el-khairity diambil dari sebuah nama pahlawan di tanah Pasundan. Teh Pipiet berharap Enno bisa menjadi pahlawan dalam dunia kepenulisan,latar belakang ini, dikarenakan saat itu enno sebagai salah satu penggiat FLP (Forum Lingkar Pena)di masa-masa awal berdiri yang sibuk wara-wiri menawarkan naskah teman-teman FLP ke beberapa pihak production house.

Enno el-Khairity bisa dijumpai di www. ennobooks.blogspot.com atau di dahlia.media@gmail.com. Bendera penerbitan yang diusungnya antara lain

Kaizen Publika, MH Publishing, Athoillah Press, Enno Media dan Fatih Media.

Salam Inspirasi


Irawan Senda

0 komentar:

Posting Komentar