Sabtu, Februari 14, 2009

Memegang Kendali Motivasi


Salam Inspirasi buat anda semua, sudah lama saya ingin membahas topik ini, kepada anda semua dan akhirnya baru kali ini saya membahasnya dalam tulisan blog. Jujur dalam kehidupan manusia selalu saja ada kejadian dan masalah yang terjadi. Di saat seperti ini maka sebuah motivasi akan diuji sesungguhnya. Lantas bagaimana mengendalikan motivasi agar tetap stabil?


            Kuncinya adalah kuasa Illahi. Kita yang merasa bisa mengendalikan diri sendiri melupakan esensi dasar bahwa sebenarnya yang bisa membuat kita agar terus berada pada kendali diri sendiri adalah Allah SWT. Bukan orang lain, orang terdekat kita atau bahkan diri kita sendiri. Karena pada dasarnya kesadaran adalah sebuah proses pengingat akan fitrah kita sebagai manusia. Dengan mengetahui fitrah kita sebagai manusia, maka kita akan menemukan jalan untuk mengendalikan motivasi kita agar selalu berada pada tempatnya.


            Mengapa kita terkadang terjebak pada situasi yang tidak bisa kita kendalikan? Tidak ada yang sukar bila kita mau menempatkan esensi ketuhanan pada diri kita. Kita yang terkadang terjebak pada sebuah situasi di luar kendali, seolah menjadi alpa hingga tidak bisa menempatkan bahwa Sang Pemilik dan Penggenggam dunia ini akan selalu menuntun mahluk-Nya yang meminta petunjuk-Nya. Disinilah diperlukan kesadaran berke-Tuhanan dalam setiap aspek kehidupan.


            Sesungguhnya tidak ada aspek kehidupan yang bisa dipisahkan keterikatannya. Memisahkannya hanya membuat seorang menjadi kering dalam menjalani hidup dan semua akan berdampak pada motivasi yang kita bangun.


            Jadi mengapa kita tidak mencoba memegang kendali motivasi dengan dasar ketuhanan? Mengapa kita hanya terpaku pada motivasi barat yang kering akan nilai kehidupan?


-------------------------------------------

Selalu ada cara untuk bisa mengendalikan Motivasi,

Bila kita mau membuka hati untuk mengundang pertolongan-Nya.

-------------------------------------------

 

Salam Inspirasi


 

Irawan Senda

0 komentar:

Posting Komentar